Syakir Daulay Dapat Somasi Usai Mempromosikan Film Terbarunya, Dianggap Sudah Lecehkan Teks Proklamasi

Promosikan film terbaru, Syakir Daulay mendapatkan somasi karena dianggap sudah lecehkan teks Proklamasi.

Syakir Daulay Dapat Somasi Usai Mempromosikan Film Terbarunya, Dianggap Sudah Lecehkan Teks Proklamasi
Potret Syakir Daulay

Syakir Daulay kini tengah menjadi sorotan usai mempromosikan film baru yang dibintangi oleh dirinya sendiri. 

Usut punya usut, cara promosi film yang dilakukan Syakir Daulay dianggap netizen sudah melecehkan teks Proklamasi.

Pasalnya dalam video yang berdurasi 2 menit 40 detik itu, Syakir Daulay tampak mengenakan peci hitam dan memegang selembar kertas sambil berbicara di depan mikrofon layaknya seperti Presiden Soekarno pada saat membacakan teks Proklamasi. 

Meski diberi judul Proklamasi, namun sayangnya teks tersebut bukan berisi teks Proklamasi melainkan promosi untuk film terbarunya yang berjudul "Imam Tanpa Makmum".

"Kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, keprihatinan kami terhadap perfilman Indonesia. Hal hal mengenai film percintaan dan perhororan membuat kami semakin kesepian, karena tidak ada yang mau diajak jalan," ucap Syakir Daulay berpidato dalam video yang ia unggah sekaligus dijadikan caption di Instagram pribadinya.

"Maka dari itu, kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, akan merilis film yang berperikejombloan. Hal-hal mengenai judul film, penayangan dan lain lain akan kami nyatakeun dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," sambung Syakir Daulay dalam video yang sama.

Sontak saja promosi film terbarunya itu menuai kontroversi dari netizen. 

"Ini sensitif, Proklamasi itu sakral. Bisa diperkarakan ente bro," tulis netizen.

"Bang Syakir, Proklamasi itu kan teks yang sakral untuk seluruh warga Indonesia, jangan asal untuk mengubahnya. Jikalau memang mau antum ubah ubah juga judulnya jangan memakai awalan Proklamasi," tulis netizen yang lain. 

"Dilihat juga rada kurang pantes si emang, apalagi kalau menyangkut sejarah. Heran juga sama orang yang kadang suka buat candaan tentang sejarah dan agama," komen warganet yang lain. 

"Gak pantas Proklamasi dibikin guyonan. Promo film wajar. Tapi sesuatu yang sakral jangan dibikin lelucon kurang ajar!," tulis netizen yang lain. 

"Dikira lucu, orang dulu mati matian berjuang demi bangsa ini loh," ucap netizen yang lain. 

Buntut dari promosi film tersebut, Syakir Daulay pun mendapat somasi dari Ikatan Alumni Universitas Bung Karno bersama Pengurus Advokat Perkumpulan Pengacara Islam dan Penasihat Hukum Islam.