Tidak Ada Kode Huruf I dan O di Kursi Bioskop, Bagaimana Bisa?

Pernahkah pergi ke bioskop, kemudian memilih tempat duduk tetapi menyadari bahwa tidak ada pilihan duduk di kursi dengan kode I dan O? Mengapa demikian?

Tidak Ada Kode Huruf I dan O di Kursi Bioskop, Bagaimana Bisa?
Photo from Pixabay

Jika pernah memperhatikan penomoran kursi di bioskop, mungkin akan menyadari sesuatu yang cukup menarik, sebuah fakta bahwa kursi pada baris dengan huruf I dan O sering kali tidak ada. Setelah baris dengan kode huruf H, biasanya langsung loncat ke J, dan setelah N pun langsung ke P.

Ternyata, hilangnya huruf I dan O dalam penomoran baris kursi bioskop mempunyai alasan yang logis dan praktis. Berikut beberapa alasan utama mengapa banyak bioskop memilih untuk tidak menyertakan huruf I dan O dalam deretan kursinya.

1. Menghindari Kebingungan Visual

Alasan utama tidak digunakannya huruf I dan O pada baris kursi bioskop ialah untuk menghindari kebingungan visual. Huruf-huruf ini memiliki bentuk yang mirip dengan angka tertentu, yang dapat membuat penonton bingung saat mencari tempat duduk.

a. Huruf I: Secara visual, huruf I sering terlihat mirip dengan angka 1. Jika huruf I digunakan, terutama pada font yang mirip dengan angka, penonton mungkin akan kebingungan apakah kursi yang ditujukan adalah baris I atau baris angka 1. Terlebih pada kondisi pencahayaan yang redup di bioskop, huruf dan angka yang mirip dapat sulit dibedakan, yang berpotensi menimbulkan kesalahan tempat duduk.

b. Huruf O: Huruf O juga bernasib sama, memiliki kemiripan dengan angka 0. Menggunakan huruf O sebagai penanda baris akan membuat penonton bingung dan mengira bahwa O adalah angka 0, terutama ketika melihat dari jarak jauh atau pada tiket dengan font tertentu yang mungkin tidak terlalu jelas.

2. Praktik Standar Internasional di Dunia Bioskop

Menghilangkan huruf-huruf yang mirip dengan angka bukan hanya kebiasaan di bioskop lokal, tetapi juga sudah menjadi standar umum di dunia perbioskopan internasional. Banyak bioskop di berbagai negara memilih untuk tidak menggunakan kedua huruf tersebut dalam penomoran baris kursi. Praktik ini bukan hanya berlaku di bioskop, tetapi juga di berbagai tempat yang melibatkan sistem penomoran baris, misalnya di teater, stadion, dan auditorium.

Tujuan standar ini adalah untuk menciptakan pengalaman yang lebih nyaman dan bebas dari kebingungan bagi penonton, yang sering kali berada dalam lingkungan yang gelap atau setengah gelap, seperti di bioskop.

3. Penerapan Sistem Penomoran yang Lebih Jelas dan Terstruktur

Dengan menghilangkan huruf-huruf tertentu yang bisa membingungkan, bioskop menerapkan sistem penomoran kursi yang lebih jelas dan terstruktur. Baris kursi yang tidak menggunakan huruf I dan O membuat alur penomoran kursi menjadi lebih mudah diikuti oleh penonton, bahkan pada bioskop yang memiliki kapasitas besar dengan banyak baris.

Penghilangan beberapa huruf ini juga menjadikan deretan kursi lebih sistematis, terutama untuk penonton yang datang terlambat dan harus mencari kursi dalam kondisi bioskop yang sudah gelap. Sistem yang lebih jelas memudahkan pengelola bioskop untuk membantu penonton yang kebingungan, serta mengurangi potensi kesalahan tempat duduk.

4. Menghindari Kesalahan dalam Sistem Pemesanan Tiket

Bagi bioskop yang menggunakan teknologi pemesanan tiket secara online atau mandiri, penomoran kursi yang sederhana dan jelas sangat penting. Sistem pemesanan tiket yang rumit dan tidak terstruktur dengan baik bisa mengakibatkan kesalahan input oleh penonton atau bahkan oleh sistem itu sendiri. Penonton mungkin saja keliru memasukkan kursi baris I tetapi terdaftar sebagai angka 1, atau sebaliknya.

Tidak menyertakan huruf I dan O, bioskop meminimalisir kemungkinan error ini, terutama saat banyak penonton memesan tiket pada waktu yang bersamaan, seperti pada akhir pekan atau saat pemutaran film populer.

5. Pengalaman Menonton yang Lebih Nyaman

Selain menghindari kesalahan dan kebingungan, alasan penghilangan huruf I dan O juga didasarkan pada upaya menciptakan pengalaman menonton yang nyaman dan minim gangguan. Pada bioskop yang ramai, salah tempat duduk atau salah baris bisa mengakibatkan suasana yang tidak menyenangkan bagi penonton lainnya.

Pengaturan yang lebih rapi dan minim membingungkan, akan membuat penonton bisa lebih mudah menemukan tempat duduk tanpa harus bertanya atau mengganggu penonton lain, terutama saat film telah dimulai.

Dengan demikian, penghilangan huruf I dan O dari penomoran baris kursi di bioskop bukanlah kebetulan, melainkan keputusan yang memiliki dasar alasan praktis dan psikologis. Menghilangkan kedua huruf ini, akan menjadikan bioskop dapat meminimalkan potensi kebingungan, menciptakan pengalaman yang lebih nyaman, dan menjaga ketertiban di ruang bioskop.